Skip to main content

Beautiful Places #3

GH Universal Studios! Oops, salah, I mean Hotel not Studio. Hohoho.
This is my dream wedding place *_*. Arsitekturnya bergaya Renaissance-udah kayak istana di Eropa sana. Jadi inget ama Westminster Abbey-nya Prince William ama Kate Middleton. Hehe.
This is the view at night :
Pas googling, sempet liat hotel ini mau dijual 300 milyar. Hotel yang sekarang itu udah ada yang beli atau masih dalam status dijual ya? Hmm.
Kita coba masuk ke dalem 'istana' ini yuk...
Check in dulu...
[Guest : "Assalamualaikum, Mbak. Saya mau check in atas nama *** untuk Wedding Package."
Receptionist : "Waalaikumsalam Warahmatullah Wabarakatuh. Oh ya, silakan masuk. Selamat datang di 'istana' ini. Semoga anda tidak hanya menjadi putri di hotel kami, tapi juga putri di antara orang-orang di sekitar anda." (sambil tersenyum)
Guest : "Aamiin. Makasih ya Mbak. Saya masuk nih. Alas kakinya disimpen dimana ya?"
Receptionist : "Karena anda putri, maka alas kaki anda kami ganti dengan sepatu kaca yang 100% sama dengan yang dipakai Cinderella saat shooting kemarin."]
That's just my external-imagination. Ignore that. Hehehe.
Akad di Chapel of The Angels. Just exactly like a princess wedding in storybook. Whoaaa!
["Become a couple that happily ever after..."]
Reception at Hall of Light, bisa menampung 500 orang kalo round table. Kalo standing party sih bisa ampe 1000 orang, but, NO STANDING PARTY! hahaha.

Personal Thought :
Ehem, kok jadi kayak Wedding Package yah?
Well, this is just my review about GH Universal. Just try to make this review like a princess story (but still look like a Wedding Package for commercial T_T), bcoz' this place look like a castle :)

Source :
absolutely from Mbah Google. I haven't visited this place yet. But soon Insha Allah... :) Entah untuk kerjasama as an EO, or take a pre-wed photoshoot, or even marry there.

Comments

  1. obrolan external imagination-nya gokil abis.:D kurenz az,NO STANDING PARTY!:pkurenz az,NO STANDING PARTY!:p

    ReplyDelete
  2. ahahaha..
    tengkyu tengkyu sist.. hidup DUDUK! :D
    this is my dream, dew. tapi asal sama 'dia', nikah dimanapun jadi sih :) waitiiingg. *_*

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dan Ku Bisa dengan Radarku Menemukanmu, LPDP

Sudah saya bilang sebelumnya kalau Pembibitan itu bukan awal dari perjalanan saya tapi ia adalah awal dari ketetapan hati saya untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri. Sebelumnya saya sudah memastikan bahwa saya akan bersekolah di dalam negeri saja, mengingat kondisi saya yang sudah “turun mesin”. Padahal sebelumnya lagi, sejak kecil saya menggebu-gebu ingin sekolah ke luar negeri, sampai saya mengoleksi lirik lagu bahasa Inggris (catat, bukan kaset atau CD-nya, melainkan catatan liriknya, haha), beraniin diri datang ke pameran sekolah Kanada di hotel bintang lima yang notabene di tahun itu masih langka dan yang hadirnya itu orang kaya semua, ikutan kursus bahasa Inggris yang murah bareng temen se-geng, nangis-nangis pengen kursus bahasa Inggris yang bonafid dan mahal tapi nggak diizinin Ibu Suri (tapi Alhamdulillah akhirnya dapat kesempatan ikut Pembibitan) dan sampai di awal kuliah: majang foto gedung departemen psikologi-nya Stanford University di wallpaper netbook (meski sampa...

Jadi Mahasiswa (Lagi)

Yang bikin saya bahagia dan rela jauh-jauh datang ke New Zealand bukan cuma karena ini adalah negara yang indah dan bisa memuaskan hasrat jalan-jalan para tourists, tapi lebih kepada kesempatan belajar yang saya beruntung banget bisa mendapatkan salah satunya. Ah, ribet banget introductionnya. Langsung aja ya ke cerita saya tentang pertama kali masuk kelas. Preparation Kalo ini saya jadi inget beberapa mata kuliah di UIN dulu (kayak Psikodiagnostika dan Psikologi Abnormal) yang sebelum masuk kelas itu otaknya harus udah ada isinya, kecuali kalo mau dibikin malu atau nggak dapet nilai tambahan. Di AucklandUni ini juga ada salah satu dosen dari empat courses yang saya ambil, yang udah posting bahan kuliahnya sejak 1 bulan sebelum mulai kuliah, oh wow. Belum apa-apa udah ngerasa overwhelmed aja. Tapi karena jalan ini yang sudah saya pilih, insyaAllah saya akan terus berusaha melanjutkan dan menikmatinya. Mata kuliah lain mulai menyusul memberikan silabus dan reading list-nya bebera...

Student Visa ke New Zealand

Hari pengumuman kelulusan PK kemarin juga merupakan hari dimana saya mendapatkan Unconditional LoA dari University of Auckland, sekaligus Letter of Guarantee (LG) dari LPDP. Sejak sebelumnya saya sudah gelisah karena khawatir proses pengajuan visa pelajar ke New Zealand akan memakan waktu lama, tapi saya percaya Alloh yang Menentukan waktu-waktu eksekusi kehidupan saya yang diamanahkan melalui pihak-pihak lain (seperti LPDP dan University of Auckland), karena saya sudah berikhtiar, tinggal pasrah dan menunggu eksekusi tersebut. Dan begitu semua ‘surat jalan’ tersebut datang di hari yang sama, keesokan harinya saya langsung mengajukan visa. Tapi sebenarnya masih belum mengajukan visa secara harfiah, karena ternyata setelah itu masih ada beberapa ‘insiden’, seperti LG asli harus disertakan di aplikasi visa (yang berarti saya harus ke LPDP dulu mengambil surat fisiknya), nama passport yang berbeda dengan nama KTP (sehingga saya harus mengajukan revisi nama di LG terlebih dahulu agar ...