Skip to main content

Undang-Undang Persahabatan

Pasal 1
http://www.google.com/ (forget the identific source)
Mengenal
Mengenal dan memahami lebih dekat kepribadian sahabat
Menerima sahabat apa adanya
Membiasakan diri dengan kebiasaan sahabat

Pasal 2
http://www.google.com/ (forget the identific source)
Memperbaiki
Mengetahui kelebihan dan kekurangan sahabat
Membantu sahabat menyeimbangkan keduanya
Mengingatkan sahabat saat salah

Pasal 3
http://www.google.com/ (forget the identific source)
Menemani
Selalu ada secara fisik (ada wujudnya) ataupun psikis (sms), saat sahabat suka dan duka
Menemani sahabat menuju puncak kehidupan

Pasal 4
Aturan Mutlak
http://www.google.com/ (forget the identific source) It's Madagascar! *or The Wild yah? hhe
Sahabat tidak harus sesuai pasal di atas.
Sahabat adalah orang yang saat kita bersamanya, kita merasa nyaman.
Saat kita punya masalah, kita berbagi dengannya.
Saat kita bahagia pula kita berbagi dengannya.
Sahabat merupakan sistem otomatis dari proses pertemanan.
Tidak bisa dipaksa dan tidak akan pernah bisa dibuat-buat.
Tidak ada sahabat yang bermuka dua. Jika kita sahabat sejati, kita akan menerima apa adanya dan membunuh muka keduanya.
Tidak ada sahabat yang egois. Jika kita bersahabat dengannya, kita akan memahami dan mengendalikan keegoisannya.
Sahabat sebenarnya adalah sahabat yang berani menemani saat tak ada lagi yang mengakui, mengingatkan saat yang lain membenci, mendukung saat yang lain membuang, tersenyum saat yang lain mencibir, selalu akan ada sampai kapanpun.
Sahabat yang pergi jauh, yang menghilang, yang diam, yang siap siaga, yang jarang bertemu, semua akan menyatu dengan hati. Sehingga kapanpun bertemu, selalu memanggil nama kita penuh kasih sayang. (Gajah, Ijah, apapun panggilannya, tetap dari hati yang penuh kasih)
Love you, sahabat.
I'm wearing a red t-shirt :)
Tanjungsari, 2 Oktober 2010, 9:26 AM

Comments

  1. ini mah ga ada like-nya? hohoho love this baby :* :)

    ReplyDelete
  2. ga ada sygg.. tp bisa vote d plusone,, plus ntar aq tmbahin rating deh,, hhe
    makasih sistaa :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dan Ku Bisa dengan Radarku Menemukanmu, LPDP

Sudah saya bilang sebelumnya kalau Pembibitan itu bukan awal dari perjalanan saya tapi ia adalah awal dari ketetapan hati saya untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri. Sebelumnya saya sudah memastikan bahwa saya akan bersekolah di dalam negeri saja, mengingat kondisi saya yang sudah “turun mesin”. Padahal sebelumnya lagi, sejak kecil saya menggebu-gebu ingin sekolah ke luar negeri, sampai saya mengoleksi lirik lagu bahasa Inggris (catat, bukan kaset atau CD-nya, melainkan catatan liriknya, haha), beraniin diri datang ke pameran sekolah Kanada di hotel bintang lima yang notabene di tahun itu masih langka dan yang hadirnya itu orang kaya semua, ikutan kursus bahasa Inggris yang murah bareng temen se-geng, nangis-nangis pengen kursus bahasa Inggris yang bonafid dan mahal tapi nggak diizinin Ibu Suri (tapi Alhamdulillah akhirnya dapat kesempatan ikut Pembibitan) dan sampai di awal kuliah: majang foto gedung departemen psikologi-nya Stanford University di wallpaper netbook (meski sampa...

Jadi Mahasiswa (Lagi)

Yang bikin saya bahagia dan rela jauh-jauh datang ke New Zealand bukan cuma karena ini adalah negara yang indah dan bisa memuaskan hasrat jalan-jalan para tourists, tapi lebih kepada kesempatan belajar yang saya beruntung banget bisa mendapatkan salah satunya. Ah, ribet banget introductionnya. Langsung aja ya ke cerita saya tentang pertama kali masuk kelas. Preparation Kalo ini saya jadi inget beberapa mata kuliah di UIN dulu (kayak Psikodiagnostika dan Psikologi Abnormal) yang sebelum masuk kelas itu otaknya harus udah ada isinya, kecuali kalo mau dibikin malu atau nggak dapet nilai tambahan. Di AucklandUni ini juga ada salah satu dosen dari empat courses yang saya ambil, yang udah posting bahan kuliahnya sejak 1 bulan sebelum mulai kuliah, oh wow. Belum apa-apa udah ngerasa overwhelmed aja. Tapi karena jalan ini yang sudah saya pilih, insyaAllah saya akan terus berusaha melanjutkan dan menikmatinya. Mata kuliah lain mulai menyusul memberikan silabus dan reading list-nya bebera...

Student Visa ke New Zealand

Hari pengumuman kelulusan PK kemarin juga merupakan hari dimana saya mendapatkan Unconditional LoA dari University of Auckland, sekaligus Letter of Guarantee (LG) dari LPDP. Sejak sebelumnya saya sudah gelisah karena khawatir proses pengajuan visa pelajar ke New Zealand akan memakan waktu lama, tapi saya percaya Alloh yang Menentukan waktu-waktu eksekusi kehidupan saya yang diamanahkan melalui pihak-pihak lain (seperti LPDP dan University of Auckland), karena saya sudah berikhtiar, tinggal pasrah dan menunggu eksekusi tersebut. Dan begitu semua ‘surat jalan’ tersebut datang di hari yang sama, keesokan harinya saya langsung mengajukan visa. Tapi sebenarnya masih belum mengajukan visa secara harfiah, karena ternyata setelah itu masih ada beberapa ‘insiden’, seperti LG asli harus disertakan di aplikasi visa (yang berarti saya harus ke LPDP dulu mengambil surat fisiknya), nama passport yang berbeda dengan nama KTP (sehingga saya harus mengajukan revisi nama di LG terlebih dahulu agar ...