Skip to main content

Preparing Your Kids for a New Place

Get nervous and anxious in a new environment are normals. To reduce it you might need to provide some psychological preparation for your kids. In experience with my children, and in consultation with a child psychologist (candidate), teh Feti, here I summarized some of the key things.

Get them involve in the decision making process
We explain the available options, including the option to stay in Indonesia without me, or with me which means I am not continue the masters study, or join me in NZ. We could also explain the strengths and weaknesses if we go or not go to NZ. When they involved in the decision making process, they will understand and try to be ready for the consequences.

Describe further about their decision
Before the departure, introduce them about the place we will visit. How is the situation, its people, its culture, and other information related to the place. This introduction might help children to illustrate what it is going to be in a new place and they will try to prepare themselves for it.

Support them 24/7, mentally and physically
On arrival, give them space to observe the new place while we standby to answer their enquiries during the observation. Every child might have different coping strategies. They might also differ in terms of adaptation times, sometimes they require longer time to adapt, sometimes shorter. Don't push your children too hard and let them go through the adaptation process while we assist them. We should also maintain contact with the school to see if there is anything we could do to help our children enjoy their school more.

Preschool kid
Luckily most NZ public library provides a corner for kids. We could bring our kids there to read children books, and play with other kids who also visit the library. In 3 years of age, we got 20 hours of early childhood education for free every week. The challenge would be that many early childhood centres are fully booked, and we could be in a very long waiting list. One of the tips would be to visit the centre regularly to check if there is any spot available for our kids.

Comments

Popular posts from this blog

Dan Ku Bisa dengan Radarku Menemukanmu, LPDP

Sudah saya bilang sebelumnya kalau Pembibitan itu bukan awal dari perjalanan saya tapi ia adalah awal dari ketetapan hati saya untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri. Sebelumnya saya sudah memastikan bahwa saya akan bersekolah di dalam negeri saja, mengingat kondisi saya yang sudah “turun mesin”. Padahal sebelumnya lagi, sejak kecil saya menggebu-gebu ingin sekolah ke luar negeri, sampai saya mengoleksi lirik lagu bahasa Inggris (catat, bukan kaset atau CD-nya, melainkan catatan liriknya, haha), beraniin diri datang ke pameran sekolah Kanada di hotel bintang lima yang notabene di tahun itu masih langka dan yang hadirnya itu orang kaya semua, ikutan kursus bahasa Inggris yang murah bareng temen se-geng, nangis-nangis pengen kursus bahasa Inggris yang bonafid dan mahal tapi nggak diizinin Ibu Suri (tapi Alhamdulillah akhirnya dapat kesempatan ikut Pembibitan) dan sampai di awal kuliah: majang foto gedung departemen psikologi-nya Stanford University di wallpaper netbook (meski sampa...

Download Komik

Saya pengunjung setia onemanga , tetapi saat ada kabar kalo web itu akan segera RIP karena ga boleh nampilin komik gratis. Saya segera kebingungan dan konsultasi ke Mbah Google . Saya mendapatkan web manga gratisan yang bisa mendownload lebih praktis, karena sekali download untuk 1 volume. Saya mewakili pecinta One Piece yang lain sangat berterima kasih. Saya bukannya mendukung gratisan, karena saat saya punya dokunya juga saya koleksi tuh komiknya. Tapi kalo kepepet dan penasaran saya ga bisa dibendung lagi, apamau dikata.. :-) Website yang baik hati ini yaitu Manga Traders . Tapi sebelumnya kita harus mendaftar dulu dengan klik disini . Hidup Komik dan Manga!!!

Dan Ku Bisa dengan Radarku Menemukanmu, University of Auckland

Ini ceritanya kayak sinetron, saya berkali-kali jatuh cinta pada beberapa universitas di luar negeri. Mulai dari SMP saya ingin ke Columbia University karena sempat ikut pameran tentang program persiapan masuk kuliah ke situ. Di usia SMA saya jatuh cinta dengan Yale University gara-gara nonton Gilmore Girls, dan yang menghentak pikiran saya waktu itu adalah saat saya mengobrolkannya dengan salah seorang teman, Fajar, Saya        : “Pengen ya kuliah di Yale.” Fajar       : “ Emang bisa kitu .” Saya        : “Iya mahal ya.” Fajar       : “Bukan, emang kaotakan kitu .” (terjemah bebasnya: emang otak kamu nyampe gitu?)