Skip to main content

Menjadi Konsultan Kehidupan

Untuk sekedar jadi tempat curhat orang-orang di sekitar kita tidak dibutuhkan titel psikolog. Semua orang yang punya bakat terpendam sebagai konsultan kehidupan, bisa menjadi psikolog amatir yang membantu orang di sekitarnya. Kata salah satu dosen Observasi az, Pak Irfan Fahmi, modal yang kita butuhkan HANYA ngomong, nulis, dan mendengar. Inspired by kata-kata Pak Irfan tadi siang itu, az coba ngembangin konsepnya:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiObrlcPSA32rJcr-O2_NPzhq0D9UyRVNGS5NLcIF2LTQjeqUHtsKWFHpkBbHf77cczHNtI6sNNyiv8c79vuWNyIPvHKRGoeka9r53YCX4woZmPUAsD7xwsvH43SAGQWezWCJgMvu9OUOU/s1600/talk_to_me.gif
  • Bicara

Mengeluarkan kata-kata yang sesuai dengan sasaran, waktu, dan tempatnya. Karena percuma kita ngasih tanggapan atau opini untuk orang yang sebenarnya hanya butuh didengarkan, hanya ingin meluapkan yang ada di hatinya.
Kita juga perlu punya kemampuan bicara yang baik supaya orang-orang bisa yakin bahwa kita bisa dipercaya, kita bisa menjadi teman yang baik untuk mereka.
Dan eits, kita juga harus berhati-hati saat berbicara. Lidah lebih tajam dari pedang katanya. Dengan lidah kita bisa membuat orang lain tersenyum, tetapi dengan lidah juga kita bisa melukai hatinya dalam sekejap. (kyaa! so hard to practice this step :(, az juga masih sulit mengendalikan lidah)


http://www.bellevuepublicschools.org/ishare/cburesh/newsimages/writing.gif

  • Menulis
Sebagai calon psikolog, az harus mampu menulis laporan dengan baik. Sebagai konsultan kehidupan juga, kita harus multi-talented :p. Bukan hanya menuangkan apa yang ada di pikiran kita ke dalam lisan, tapi juga ke dalam tulisan. Siapa yang dapat memperkirakan, someday a few teman-teman kita akan hanya sempat sharing lewat surat-menyurat, baik pos ataupun electronic.
Lebih extraordinary lagi, saat kita bisa menulis pengalaman kita, mengubahnya menjadi setumpuk buku yang best seller, or at least banyak yang baca. Siapa yang bisa memprediksi kalo kita akan menjadi the next JK Rowling B-)?

http://www.5minuteenglish.com/img/f4b.gif

  • Mendengar
I think this is the most important thing dari semua modal sebagai konsultan kehidupan. Karena tanpa mendengar, kita tidak akan tahu bagaimana cerita orang, tidak akan mampu memahami apa yang orang lain rasakan. Alloh Ngasih kita 2 telinga dan 1 mulut. Yang bisa ditangkap secara eksplisit bahwa kita diperintahkan untuk lebih banyak mendengar daripada berbicara.

Dengan tiga modal di atas, kita sudah bisa memulai usaha konsultan kehidupan dengan keuntungan pahala langsung dari Alloh, kepercayaan dan ketertarikan relasi meningkat, serta promosi dari mulut ke mulut. Everyone can be a life-consultant! Just use your heart, intuition, and BRAIN. *Lebih profesional lagi kalo kita rajin nambah ilmu dan wawasan kita :D

Tanjungsari, 14 Maret 2011, 9:00 AM

Comments

  1. practice makes perfect!
    susah banget praktekin emua yg emang udah kita tahu kalau itu baik...

    nice hare jah! trus nulis yaaaa

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Download Komik

Saya pengunjung setia onemanga , tetapi saat ada kabar kalo web itu akan segera RIP karena ga boleh nampilin komik gratis. Saya segera kebingungan dan konsultasi ke Mbah Google . Saya mendapatkan web manga gratisan yang bisa mendownload lebih praktis, karena sekali download untuk 1 volume. Saya mewakili pecinta One Piece yang lain sangat berterima kasih. Saya bukannya mendukung gratisan, karena saat saya punya dokunya juga saya koleksi tuh komiknya. Tapi kalo kepepet dan penasaran saya ga bisa dibendung lagi, apamau dikata.. :-) Website yang baik hati ini yaitu Manga Traders . Tapi sebelumnya kita harus mendaftar dulu dengan klik disini . Hidup Komik dan Manga!!!

Dan Ku Bisa dengan Radarku Menemukanmu, LPDP

Sudah saya bilang sebelumnya kalau Pembibitan itu bukan awal dari perjalanan saya tapi ia adalah awal dari ketetapan hati saya untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri. Sebelumnya saya sudah memastikan bahwa saya akan bersekolah di dalam negeri saja, mengingat kondisi saya yang sudah “turun mesin”. Padahal sebelumnya lagi, sejak kecil saya menggebu-gebu ingin sekolah ke luar negeri, sampai saya mengoleksi lirik lagu bahasa Inggris (catat, bukan kaset atau CD-nya, melainkan catatan liriknya, haha), beraniin diri datang ke pameran sekolah Kanada di hotel bintang lima yang notabene di tahun itu masih langka dan yang hadirnya itu orang kaya semua, ikutan kursus bahasa Inggris yang murah bareng temen se-geng, nangis-nangis pengen kursus bahasa Inggris yang bonafid dan mahal tapi nggak diizinin Ibu Suri (tapi Alhamdulillah akhirnya dapat kesempatan ikut Pembibitan) dan sampai di awal kuliah: majang foto gedung departemen psikologi-nya Stanford University di wallpaper netbook (meski sampa

My Second Scientific Performance: 8th World Congress of Behavioural and Cognitive Therapies 2016

Sejak awal kuliah master di pertengahan 2014 lalu, saya udah mulai hunting conferences yang kira-kira bisa saya coba untuk daftar. Perburuan tersebut terus berlangsung sampai 2015. Salah satu ketentuan pembiayaan LPDP adalah at cost tapi tidak lebih dari Rp 15.000.000,- Saya berburu lebih kencang lagi karena kalau Eropa, US, dan negara lainnya, 15juta mungkin hanya cukup untuk tiket pesawat saja. Salah satu alternatif lokasi paling realistis adalah Australia, negara terdekat dari New Zealand. Mulailah saya fokus mencari events di negeri kangguru itu, dan menemukan informasi the 8th World Congress of Behavioural and Cognitive Therapies (WCBCT) yang akan diadakan di Melbourne. Event lain yang saya pertimbangkan adalah The 23rd Congress of the International Association for Cross-Cultural Psychology di Nagoya, Jepang. Tapi kongres tersebut akan dilaksanakan di tanggal yang melewati masa kontrak beasiswa saya dengan LPDP. Maka fokuslah saya terhadap WCBCT dan berdoa sekuat tenaga semoga All