Skip to main content

Menuju Wisuda

Mengingat saya beberapa kali bolak-balik kampus untuk mengurusi keperluan revisi dan wisuda, kali ini saya akan menceritakan apa saja yang harus dilalui oleh calon alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung, khususnya Fakultas Psikologi. Semoga dengan begitu, rekan-rekan serta adik-adik saya bisa lebih memanfaatkan waktu secara produktif :). Atau mungkin sebenarnya prosedur ini sudah ada di BUKU PANDUAN skripsi, tapi kebetulan saya kehilangan bukunya. Hehehe.

SKRIPSI THINGS

1. Revisi pasca sidang

La haula wala quwwata ila billah. Kalo bisa revisian kerjakan secepat kita bisa, semakin ditunda, semakin nggak selesai-selesai.

2. Setor revisi ke penguji I dan II

Kalau masih ada revisi lagi langsung kerjakan.

3. Minta tanda tangan ke Ketua Majlis Sidang (Dekan) dan Sekretaris (PD III).

4. Hard cover skripsi revisian yang sudah ditanda tangani lengkap dan buat rangkap untuk: kita sendiri, perpustakaan pusat, perpustakaan fakultas, dan dua pembimbing kita (kalau diminta).

5. Burn file skripsi ke bentuk CD.

6. Serahkan skripsi hardcover ke Tata Usaha (TU) untuk dicap dan diberikan surat pengantar untuk ke perpustakaan.

7. Sumbangkan skripsi+CD dan uang Rp 20.000 ke perpustakaan pusat.

8. Sumbangkan skripsi+CD dan buku seharga minimal Rp 50.000 atau Rp 100.000 untuk 2 orang, dst ke perpustakaan fakultas.

9. Berikan surat dari perpustakaan, uang Rp 50.000, dan biaya fotokopi+legalisir Rp 25.000 ke TU, dan TU akan memberikan IJAZAH + transkrip nilaimu.

10. You are officially an S.Psi. :)

WISUDA THINGS

1. Minta surat pengantar dari TU.

2. Lakukan pembayaran wisuda melalui BRI KK UIN (petunjuk pengisian ada di bank).

3. Siapkan pas foto hitam putih 2x3 2 lembar dan lem kertas.

3. Ambil formulir pendaftaran wisuda di lantai 2 Gedung Al-Jamiah.

4. Isi formulir dan lampirkan persyaratan no 1-3, lalu serahkan ke petugas di lantai 2 Gedung Al-Jamiah.


5. And just waiting for the graduation day. :)

Comments

Popular posts from this blog

It is (Not) the Beginning - Pembibitan Alumni PTAI 2013

Cerita ini dimulai sejak pelepasan alumni yang diadakan fakultas psikologi. Saat itu dekan mengumumkan bahwa ada peluang beasiswa ke luar negeri yang diprioritaskan untuk lulusan terbaik. Alhamdulillah untuk gelombang wisuda kali ini, saya menjadi lulusan terbaik dan tercepat. Seusai pelepasan, saya bergegas menghampiri Pak Agus-wakil dekan I (yang sudah mau masuk mobil), untuk bertanya lebih lanjut mengenai beasiswa tersebut. Beliau menjelaskan bahwa syarat lain yang harus saya penuhi adalah nilai TOEFL yang cukup, dan untuk pengumuman lebih detailnya, suratnya sedang difotokopi oleh Neyna-salah satu sahabat saya, jadi katanya nanti saya tinggal minta ke dia. Okay. Dan mulailah saya mencari-cari kursus TOEFL MURAH (yang sama sekali nggak mungkin murah) kemana-mana. Tapi kemudian saya memutuskan belajar sendiri dengan mengerjakan latihan di buku TOEFL (buku yang saya rekomendasikan untuk TOEFL ITP adalah “An Easy Way To Answer TOEFL” karya Otong Setiawan Djuharie). Saya juga mul...

Dan Ku Bisa dengan Radarku Menemukanmu, LPDP

Sudah saya bilang sebelumnya kalau Pembibitan itu bukan awal dari perjalanan saya tapi ia adalah awal dari ketetapan hati saya untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri. Sebelumnya saya sudah memastikan bahwa saya akan bersekolah di dalam negeri saja, mengingat kondisi saya yang sudah “turun mesin”. Padahal sebelumnya lagi, sejak kecil saya menggebu-gebu ingin sekolah ke luar negeri, sampai saya mengoleksi lirik lagu bahasa Inggris (catat, bukan kaset atau CD-nya, melainkan catatan liriknya, haha), beraniin diri datang ke pameran sekolah Kanada di hotel bintang lima yang notabene di tahun itu masih langka dan yang hadirnya itu orang kaya semua, ikutan kursus bahasa Inggris yang murah bareng temen se-geng, nangis-nangis pengen kursus bahasa Inggris yang bonafid dan mahal tapi nggak diizinin Ibu Suri (tapi Alhamdulillah akhirnya dapat kesempatan ikut Pembibitan) dan sampai di awal kuliah: majang foto gedung departemen psikologi-nya Stanford University di wallpaper netbook (meski sampa...

Beautiful Places #3

GH Universal Studios! Oops, salah, I mean Hotel not Studio. Hohoho. This is my dream wedding place *_*. Arsitekturnya bergaya Renaissance-udah kayak istana di Eropa sana. Jadi inget ama Westminster Abbey-nya Prince William ama Kate Middleton. Hehe. This is the view at night : Pas googling, sempet liat hotel ini mau dijual 300 milyar. Hotel yang sekarang itu udah ada yang beli atau masih dalam status dijual ya? Hmm. Kita coba masuk ke dalem 'istana' ini yuk...